Blog yang berisi ulasan dari sebuah nopel
sekarang ada info* lomba menulis juga loh!!

Sabtu, 31 Juli 2010

Cewek Mal


Cewek Mal
Hilman, 2004 Teenlit

Window shopping di mal? Belanja sepatu Gucci keluaran terbaru? Beli tas Bally yang harganya tiga juta? Bagi Fiona, semua itu nggak masalah. Buat apa punya pacar tajir kalo nggak dimanfaatin? Tapi Fiona kelabakan juga waktu putus dengan Julian. Cewek ini nggak bias meredam hoby belanjanya. Begitu aplikasi kartu kreditnya disetujui, Fiona langsung belanja overlimit!
Sekarang Fiona bingung, gimana cara ngelunasin hutangnya di Bank. Apa dia terpaksa nerima ajakan Saskia-cewek pecun di kampusnya untuk mendapatkan uang dengan jalan singkat? Atau dia harus nahan tengsin menerima pertolongan Dewa, cowok manis yang selalu menguntitnya kemana-mana?

My Opinion:
Belanja emang suatu hal yang paling disenengin ce. Hmm…lo udah ada duit pasti deE, bawaannya pengen belanja belanja n’ belanja. Tau deE, apa yaA emang ce ditakdirin kaya gitoo or gimana q juga kgag tahu.
Belanja sekarang ini bukan hanya untuk orang berduit ajha. Bahkan mereka yang tak berduit pun bias belanja. Caranya, yach seperti Fiona ini. Menggaet co tajir. Hanya dengan modal tampang n’ kecantikan dia bias belanja sesuka hatinya. Sampai-sampai dia tidak menyadari bias saja dia putus sama co itu. Yach, setelah putus akhirnya kelabakan sendiri soalnya kgag bias ngerem kebiasaannya. Akhirnya yaA menggunakan segala cara agar bias menyalurkan hoby nya termasuk cara yang salah.
Hmmm…
Bagi ce-ce yang seperti Fiona (biasa dibilang ce matre) sadar deE yaA,!!,kita nggak mungkin selalu menggantungkan hidup kita pada orang lain. Nggak selamanya kalian harus jadi parasit. Yach, pikirin bae-bae akibat yang akan kalian terima sebelum menentukan pilihan. Apalagi baru deket ma co udah minta apa-apa. Diturutin lagi? Tapi giliran tuch co nembak, ditolak. Kasihan banget kan?,hmmm…bener-bener nggak punya hati!
Yach ku Cuma ngingetin ajha og prend!! Penyesalan pasti dating belakangan, makanya dari sekarang kita sendiri yang harus mengantisipasi penyesalan itu agar nggak dating ma kita,.otttee,.!!,

Owhh eAa prend,.!!,mungkin minggu depan q kgag bisa posting cz harus ngurusin acara lomba di kampong. Coalnya lo lombanya mu di adain pas 17’an kan pas puasa, so gag mungkin kn,.??,maklumm wae yaA,.!!,

Ada yang lupha niech..!! bentar lg kan udah bulan puasa, so maaphin aq eAa lo banyak salah. Semoga kita bisa melewati bulan puasa nie dengan baik n’ moga kita mendapat banyak berkah di bulan puasa nie, amiend,.!!,

Mettt nunggu bulan ramadhan ajha eAa,.!!!,

SEMANGAT…SEMANGAT…!!!

Sabtu, 24 Juli 2010

Ayat-ayat Cinta


Ayat-Ayat Cinta
(Sebuah novel pembangun jiwa)

Habiburrahman El Shirazy, 2004

Nopel yang sangat-sangat inspiratif. Mulai dari perjuangan seorang pelajar Indonesia yang menuntut ilmu di kairo. Dengan perjuangan yang sangat banyak dan tak sedikit pula pengorbanan yang harus dikeluarkan untuk memenuhi keinginan kuliah di Universitas Al Ahzar, Kario. Sungguh membanggakan dapat menempuh pendidikan tinggi di Al Ahzar ini. (hmmm..jd pengen kuliah disana,.hehehehe)
Membaca nopel ini serasa terbang ke Kairo, karena novel ini benar-benar menceritakan kehidupan di Negara itu bahkan detail-detailnya pun disebutkan. Jadi apabila bener-bener menghayati cerita ini serasa di Kairo karena bayangan kita hamper nyata,hehehe

Cerita nopel ini menurutku sangat menarik. Tentang cinta, Islam, kehidupan, toleransi beragama, politik, dsb diceritakan dengan bahasa yang cukup menarik.
Hmmm…nopel ini cukup membuat aku terharu, bahkan terkadang air mata pun meleleh saat aku baca nopel ini.
Pengorbanan dan ketulusan hati seorang Aisya sangatlah besar. Nggak terbayang de ku jadi wanita setegar Aisya. Berat rasanya merelakan suami yang sangat-sangat dia cintai untuk orang lain seperti apa yang dilakukan Aisya. Yach meskipun ku belum bersuami tapi ku seperti merasakan apa yang dirasakan oleh Aisya.
Ku jadi malu pada diriku sendiri setelah membaca nopel ini, karena apa?
“Aisya saja mampu merelakan SUAMINYA untuk menikah dengan orang lain, sedangkan aku? Kenapa aku tak mampu melepaskan orang yang aku sayang untuk orang lain? Padahal belum ada ikatan resmi antara aku dan dia”

Aku pikir ini sangat memalukan. Dan setelah aku baca buku ini, yach sedikit menginspirasi dE,.!!,hehehe
Meskipun aku nonton filmnya dulu sebelum baca nopel ini. Tapi masih saja ngebuat aku terharu. Filmnya juga nggak kalah serunya. Bikin nangis eueee,.!!,banyak banget hal positif yang dapat kita ambil dari nopel ini. Benar-benar nopel yang menggugah jiwa!!

Sabtu, 17 Juli 2010

Life Begins at Fatty


Life Begins at Fatty
Syafrina Siregar, 2005

Masa-masa minder bagi Nad yang bertubuh bunder telah lewat. Ia sudah sampai pada kesimpulannya sendiri bahwa “nasib buruk” dan olok-olok adalah takdir yang setia hadir menemani cewek-cewek gendut seperti dirinya. Meski, jauh di dasar hatinya terselip sepotong rasa iri “…disaat semua temanku tergila-gila dengan baju seksi dan rok mini, aku hanya bias melihat. Saat mereka sibuk berpacaran dan berkencan, aku juga hanya bias melihat dari jauh… tak satupun lelaki yang mau berkencan dengan gadis gemuk seperti aku…”

Tak ada yang ingin disalahkannya. Baginya, hanya ada satu kiat agar hidup lebih nikmat. “jadikan kelebihan beratmu sebagai nilai lebihmu”. Jurus yang ampuh. Karena bagi Nad, kini berlaku “Life begins at fatty…”

My Opinion:

Manusia memang tidak ada yang sempurna. Pasti punya kekurangan dan kelebihan…seperti kelebihan berat badan seperti yang dialami si Nad ini,hhehe
Memang, kondisi fisik yang kurang mendukung membuat kita minder. Bahkan ku sendiri kadang sering ngrasa gitoo. Tapi setelah baca nopel ini, hhmmm…ada sepercik harapan (ceillleeee,.!!,) yang menambah semangat menjalani hidup tanpa menghiaraukan masalah fisik. Toh nggak semua orang menilai dari fisik namun, kebanyakan (yang aku temui) memang seperti itu. Tapi aku yakin entah dibelahan dunua mana pasti ada orang yang menilai seseorang bukan dari fisik melainkan dari hati. Yach apalah artinya fisik sempurna tapi hatinya tidak karuan. Sama ajha boong kan?,hehehe
So mulai sekarang kita bangun kepercayaan diri kita untuk melangkah kedepan. Jangan sampai langkah kita tertunda hanya karna minder. Minder karena fisikyang kurang mendukung.
Syukurilah apa yang telah Allah beriin kepada kita. Semakin kita bersyukur kita semakin mampu menerima diri kita apa adanya. Dan percayalah, kepercayaan diri akan ada dan kuat pada diri kita.

Semangattt!!! Semangatttt!!!

Sabtu, 10 Juli 2010

Hari Ini Aku makin Cantik


Hari Ini Aku makin Cantik
7 catatan seorng Ukhti
Azimah Rahayu, 2005/2006

Saat merasa diri ini tak seberuntung orang lain, tak secantik orang lain, tak sekaya orang lain, kekurangan…,apakah yang akan dilakukan? Mengurung diri, putus asa, stress, bahkan nekat bunuh diri?
Tunggu jangan lakukan itu!
Azimah Rahayu penulis buku ini, mengajak kita memaknai hidup ini agar diri ini “lebih berarti”, membuat kita menyadari betapa cantiknya diri ini…betapa cantiknya jiwa kita ketika mampu bersikap lebih baik dari waktu ke waktu, cantik ketika mampu berbuat yang terbaik untuk mengatasi masalah, cantik ketika mampu mensyukuri karunia Ilahi, dan cantik ketika mampu mengarifi kehidupan disekitar kita…

Ya, hidup ini indah maka nikmatilah. Masalah yang bertebaran itu jangan dijadikan beban berkepanjangan. Percayalah, Allah tidak akan menciptakan beban tanpa menciptakan pundak. Oleh karena itu, kita sebagai pengemban amanah pundak itu, haruslah terus memperkuat diri. Ya, hidupini indah. Jika kita ingin terlihat cantik sepeti Azi, saran saya, mulailah mengawali hidup mengisi pagi dengan senyum yang manis. Ya, hidup ini indah maka nikmatilah!

(Gola Gong)


My Opinion:
Banyak sekali inspirasi dan semangat yang saya dapatkan dari buku ini untuk lebih memaknai hidup. Lebih menghargai kehidupanku dan juga lebih membenahi hidupku
Mungkin sampai sat ini, ku menjalani kehidupan layaknya air yang mengalir, mengikuti arus saja. Padahal seandainya aku terus seperti itu aku nggak akan mendapatkan hal lebih dari hidupku dan mungkin rasa menyesal akan datang dikemudian hari. Sebelum terlambat ku coba untuk memperbaiki hidupku mulai detik ini. Semoga berhasil, amiendd,.!!!,

Bagi kalian yang udah baca postingan aku di riecrazy.blogspot.com tanggal 04 Juli 2010, sebagian kata-kata yang aku tulis disitu terinspirasi dari buku ini. (pantesan kata-katanya bagus,hehehehe)
So, nggak ada salahnya juga teman-teman baca buku ini. Mungkin kalian juga akan mendapatkan inspirasi seperti saya sebelum terlambat dan kita bareng-bareng memperbaiki hidup!!
Cayooo semua,.!!,

Sabtu, 03 Juli 2010

Drama

Hmmmm...
Hi..!!,med bergabung eaA,.??,.
Untuk awal2 q mu mosting sebuah drana yg pernah aq bwd waktu ada tugas dr guru bahasa sculQ, memang cie gag baguzt2 amat, ato bahkan gag ada bagstnya. yach maklum ajha deE coalnya aghi permulaaan, hehehehehe
,.bagi yg mu kasih kritik n' saran akan diterima dg baik pastinya,.hH0o
,q ikhlas og apa pun kritikan kalian,.huhuhuhu (pasrah bgt nie org,.!!,hehehehe)
Well, med baca ajha deE,.!!,tp lo jelek jgn diketawain,.hH0o


Inilah Hidup Ku


Sunyinya suana kamar di sore hari yang masih terasa hangat karna matahari masih menerangi kehidupan dan aktifitas di bumi. Tubuh kecil Dinar terbaring lesu di tempat tidur. Matanya yang bengkak membuat pandangannya sedikit buram.
Tok. . .tok. . .tok (Terdengar pintu kamar di ketuk, namun tak terdengar jawaban dari kamar)
Tok. . .tok. . .tok (Pintu pun diketuk sekali lagi)

Dinar : Siapa? (masih terus berbaring)
Pembantu : Ini simbok non, mau nganter makanan! (berdiri di depan pintu menanti pintu kamar itu di buka
Dinar : Aku nggak lapar! (jawabnya ketus)
Pembantu : Nanti non sakitlho! Dari tadi siang kan non belum makan! (bujuknya)
Dinar : Males mbok! Aku belum laper, taruh aja di meja makan ntar aku ambil sendiri!
Pembantu : Baik non! (segera berlalu dari kamar dinar)

***

Dinar : Ugh! Nyebelin banget sich! Gimana cara aku ngomong ma teman-teman? (gumamnya)
Kring. . .kring. . .kring.(HPnya berbunyi, tampak di layar nama salsa memanggilnya)

Dinar : Halo! (sapanya setelah menekan tombol yes pada ponselnya)
Salsa : Halo, Din! Gimana kamu di ijinin nggak? (jawaban dari seberang sana)
Dinar : Sorry Sal, aku nggak boleh, aku bingung nich! (keluhnya)
Salsa : Kenapa sich Din ortu kamu itu overprotective banget, padahal camping ini kan sekaligus reuni, gimana siech?
Dinar : Aku juga nggak tahu Sal. Alasannya siech karna aku itu cewek, kalo campingkan jauh dari keramaian dan mereka takut terjadi apa-apa sama aku, karna mereka sayang sama aku.
Salsa : Karna sayang Din? Din, apa ortu mu nggak nyadar kslo ksmu itu udah gedhe, udah kuliah, masa masih digituin? Kalo emang mereka sayang sama kamu, mereka pasti akan memberikan sesuatu yang ngebuat kamu bahagia. Kamu bahagia dikekang seperti ini? Kemana-mana di anter supir, gini nggak boleh,gitu nggak boleh. Harus selalu ngikutin ortu, bahkan mungkin jodoh dan cita-cita kamu juga mereka yang nentuin (cerocosnya)
Dinar : Yaa aku mesti gimana? (jawabnya pasrah)
Salsa : Perhatian sich bagus, tapi ini dah keterlaluan. Kapan kamu bias ngembangin diri? (tambahnya)
Dinar : (Hanya diam karna menganggap ucapan Salsa ada benarnya juga)
Salsa : Din, emang nentang ortu itu nggak baik, tapi kalo begini terus apa kamu kuat?
Dinar : Ia Sal, aku juga bingung! Aku juga pengen bebas, tapi untuk nentang mereka itu nggak mungkin banget, apalagi papa.
Salsa : Kamu nggak harus nentang kok Din, cukup kamu ngelakuin sesuatu positif yang kamu suka! Kamu terusin aja bikin novel trus ntar diterbitin, kebetulan aku punya temen yang papanya di bidang kaya gitu, capa tahu bias bantuin?Oh ya, ada lomba deaign lho di kampus kakakku, kamu ikut aja ntar aku bilangin, gimana?
Dinar : Yang benar Sal? Pasti seru tuch! Aku harus coba karna aku rasa itu kesempatan bagus, aku harus coba dan buktiin sama papa kalo aku itu bias! (janjinya)
Salsa : Bagus tu! Eh gimana? Jadi ikut camping nggak?
Dinar : aku pikir-pikir dulu dech, kan masih seminggu lagi, hehehehe
Salsa : Ia dech!
Dinar : Makasih ya Sal!
Salsa : Iya sama-sama. Dah dulu ya? Bye…
Dinar : Bye…
Klik. Telepon terputus.

***


Di taman Dinar duduk sambil mengotak-atik kertas cerpen hasil tulisannya.
Salsa : Doerrrrr!!!
Dinar : Ya ampyun!! Ngagetin aja sich!!
Salsa : Maaf de! Hehehehe
Gimana Din? Denger-denger kamu juara 1 ya? Kamu hebat dech! Selamat ya!! (ucapnya sambil duduk di sebelah Dinar)
Dinar : Makasih Sal, ini juga karna kamu ko!
Salsa : Udah dech, biyasa aja kali! Lagi ngapain sich?
Dinar : Nie lagi ngedit novel, menurut kamu giman? (diserahkannya kupulan kertas itu pada Salsa sahabatnya)
Salsa : Ehm! Bagus ko Din. Keren Dech!!
Dinar : Agh kamu! Serius nich?
Salsa : Ini juga serius. Eh mending kita langsung tanya ke papanya Rizka aja sekalian, gimana?
Dinar : Tapi Sal? Apa kamu yakin?
Salsa : Kenapa nggak? Coba dulu aja Din, pasti bisa ko! Tenang ja!
Dinar : Oke dech! Kita coba. Sekarang? (Tanyanya bodoh)
Salsa : Iya lah, masak tahun depan?
Dinar : Tapi kamu yang ngomong yach?
Salsa : Gampang dech, cepetan!

***

Sepasang sahabat itu sudah sampai di rumah yang mereka tuju.
Tok. . .tok. . .tok. .
Salsa : Assalamu’alaikum
Rizka : Wa’alaikumsalam. Eh jadi dateng sekarang? Kebetulan papa udah pulang, ayo masuk aja! (dipersilakan keua tamunya itu masuk. Tak berapa lama ayahnya datang)
Om Bram : Waduh, waduh! Ada cewek-cewek cantik nich! (sapanya kepada ke dua tamunya dan anaknya)
Rizka : Ah papa genit banget dech! Oh ya pa, ini Salsa dan Dinar yang kemarin aku critain ke papa! (Rizka mengenalkan kedua temannya kepada ayahnya)
Om Bram : Owh jadi ini yang kamu critain kemaren? Senang bertemu kalian! (Om Bram mengulurkan tangannya untuk menyalami Dinar dan Salsa)
Salsa : Iya Om, maaf mengganggu waktu Om!
Om Bram : Wah! Sama sekali nggak mengganggu ko. Owh ya katanya salah satu dari kalian ada yang suka bikin novel ya?
Salsa : Iya Om. Ini teman saya Dinar yang suka bikin novel dan kedatangan kami kemari ingin minta bantuan Om untuk membantu Dinar nernittin noveknya! (jawabnyalangsung tanpa basa-basi)
Om Bram : Owh gitu? Tapi hasik tulisannya sudah ada belum?
Dinar : Ini Om, sudah saya bawa. (jawabnya setelah dari tadi menjadi patung seraya mengeluarkan kertas yang tadi dibawanya)
Om Bram : Iya ini saya trima, tapi saya butuh waktu untuk mempelajarinya.
Dinar : Nggak papa ko Om, kalo sudah selesai bisa menghubungi ke no saya atau Salsa.
Om Bram : Baiklah, 3 hari lagi saya akan kasih kabar kamu!
Dinar : Makasih Om atas bantuannya!
Om Bram : Ya sama-sama. Semoga saya bisa mewujudkan impian kamu!
Dinar : Baiklah Om, kami pamit dulu. Permisi!
Om Bram : Owh gitu! Ko buru-buru?
Salsa : Iya Om, sudah malam. Besok balik kagi. Mari Om! Mari Riz! Duluan ya?
Rizka : Iya hati-hati!

***

Sore itu Dinar pulang kerumah setelah 2hari dia ikut camping bareng teman-temannya. Dinar langsung masuk rumah tanpa permisi.
Papa : Dinar! Darimana saja kamu 2 hari ini? (Tanya papanya)
Dinar : Habis camping dan reuni ma temen SMA.(jawabnya ogah)
Papa : Jadi ini cara kamu menghargai orang tua? Seenaknya pergi tanpa pamit! Kamu pikir mama sama papa nggak khawatir?
Dinar : lagian kalo aku pamit dulu sama papa pasti papa nggak ngijinin.
Papa : Berani mbantah kamu ya?
Dinar : Pa, bukan maksud Dinar mbantah tapi sampi kapan Dinar harus kaya gini? Dinar udah gedhe pa! Udah kuliah, Dinar juga pasti bisa jaga diri.
Papa : Dinar! (bentak papanya)

Dinar kangsung kari ke kamar.

***

Dinar menangis sesenggulan dikamarnya.
Kring. . .kring. . .kring (Hpnya bunyi)
Dinar : Halo!
Om Bram : Halo Dinar, ini Om Bram.(jawab seseorang diseberang sana yang ternyata adalah Om Bram)
Dinar : Oh Om Bram, ada apa Om?
Om Bram : Novel kamu bisa diterbitin secepatnya, atasan Om suka dengan cerita kamu. Selamat ya Din!
Dinar : Yang bener Om?(tanya Dinar nggak percaya)
Om Bram : Minggu besok kalo kamu mau bisa mulai peluncurannya, gimana?
Dinar : Makasih Om atas bantuannya.
Om Bram : Iya sama-sama.
Klik. Telepon ditutup.

***

Ahirnya hari yang di tunggu Dinar pun datang juga. Peluncuran novelnya akan di mulai. Tak lupa Ia mengundang teman-teman da juga ortunya. Acara pun berjalan dengan kancar sesuai dengan yang dikehendaki.
Salsa : Selamat ya Din! Kamu hebat dech!
Dinar : Makasih ya Sal, ini juga berkat kamu ko.
Om Bram : Selamat Din!
Dinar : Makasih Om!
Papa : Selamat ya nak! Papa bangga sama kamu! Ternyata selama ini papa salah mendidik kamu, kamu emang benar, kamu udah gedhe nggak seharusnya papa ngatur-ngatur kamu. Maafin papa ya sayang!
Mama : Maafin mama juga ya sayang, selama ini udah ngatur-ngatur kamu! Mama juga sayang sama Dinar!
Dinar : Maafin Dinar juga pa,ma! Dinar udah berani sama mama sama papa.
Papa : nggak sayang, kamu ngggak salah. Papa sama mama yang salah. Makasih kamu udah ngingetkn papa untuk berubah.
Dinar : Sama-sama pa, ma!
Papa : Oh ya! Papa denger kamu juara 1 lomba desaign ya? Selamat ya sayang!
Dinar : Ko papa tau?
Mama : Salsa yang kasih tau kemarin.
Dinar : Owh!(jawabnya singkat namun tak kan sesingkat kebahagiaan mereka)

Inikah hidup ku! Hidup Dinar yang bahagia!




The End